blog

Sumenep, 6 Agustus 2025 – Kesehatan mental kini menjadi perhatian serius di tengah berbagai tantangan hidup masyarakat. Menyikapi hal tersebut, Ikatan Penyuluh Agama Indonesia (IPARI) Sumenep di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep meluncurkan program inovatif bertajuk “SpHeal Blessing”, sebagai bentuk komitmen untuk memperluas jangkauan pendampingan kesehatan mental berbasis spiritualitas ke masyarakat, termasuk komunitas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Program SpHeal Blessing, yang sebelumnya dikenal dengan nama MTV SpHeal Blessing, merupakan hasil sinergi antara Penyuluh Agama dengan RSI Garam Kalianget. Program ini menyasar pasien rawat inap, rawat jalan, hingga karyawan rumah sakit, dengan pendekatan khusus pada penguatan mental dan spiritual.

Program ini lahir dari kesadaran akan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang mencakup kesehatan masyarakat termasuk kesehatan jiwa. Melalui pendekatan promotif, preventif, hingga pelindungan, program ini memperkuat peran penyuluh agama dalam menjaga kesehatan mental masyarakat.

“Program SpHeal Blessing ini adalah wujud nyata kontribusi penyuluh agama dalam menjaga kesehatan mental masyarakat. Dasarnya kuat, yakni regulasi yang memberi ruang kepada seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam peningkatan derajat kesehatan, termasuk kesehatan jiwa,” ujar Ahmad Hudaifah, Penyuluh Agama Islam Kemenag Sumenep sekaligus inisiator program ini.

Hudaifah menjelaskan bahwa pendekatan program ini tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga menitikberatkan pada dimensi spiritual. “Penyuluh agama akan fokus pada pendampingan mental-spiritual untuk membangun kesadaran dan ketangguhan dari dalam diri. Harapannya, masyarakat dan stakeholder dapat bersinergi dalam menyukseskan program ini,” imbuhnya.

Respons positif pun datang dari berbagai kalangan, termasuk dari tenaga medis dan komunitas peduli ODGJ. Laos Susantina, Sub Koordinator PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan Sumenep sekaligus Ketua Koordinator KOPDAS (Komunitas Peduli ODGJ Sumenep), menyatakan pentingnya membangun kesehatan mental sejak masa pranikah.

“Pendekatan spiritual dalam kesehatan mental sangat penting. Tak cukup hanya dengan pengobatan medis, tetapi juga diperlukan pembersihan jiwa. Di sinilah peran penyuluh agama sangat strategis. Bahkan dalam perencanaan kehamilan pun, nilai-nilai religius bisa memberi dampak besar bagi tumbuh kembang anak,” jelas Laos.

Dengan hadirnya Program SpHeal Blessing, diharapkan dapat menjadi model kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan mental masyarakat. Pendekatan berbasis religius dan budaya lokal menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.