Sumenep, 31 Juli 2025 – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Sumenep menyelenggarakan Seminar Nasional Gerakan Lajang Indonesia Anti Tergesa Nikah (GELIAT) dengan tema "Stop Stunting, Skip Nikah Dini! Remaja Sehat, Masa Depan Hebat", Kamis (31/7), bertempat di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) Terate Sumenep.
Acara ini dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Abdul Wasid. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya peran berbagai pihak dalam mencegah pernikahan dini yang kerap menjadi faktor pemicu stunting dan rendahnya kualitas generasi masa depan.
“Melalui GELIAT ini, kita ingin membangun kesadaran kolektif bahwa remaja memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, tanpa terburu-buru menikah di usia yang belum matang,” ujar Abdul Wasid.
Seminar ini menghadirkan empat narasumber kompeten di bidangnya. Kepala KUA Kecamatan Kota Sumenep, Marwan, membuka sesi diskusi dengan menekankan urgensi edukasi remaja dalam membangun ketahanan keluarga sejak dini.
R.A. Farah Diba Yulia dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan data dan strategi penanganan stunting melalui penundaan usia nikah dan perencanaan keluarga yang sehat.
Fatimatul Insyoniah dari Puskesmas Pandian memaparkan dampak medis dari kehamilan usia muda serta pentingnya akses kesehatan reproduksi bagi remaja.
Sementara itu, Ning Hielma Hasanah, seorang psikolog, menyoroti aspek psikologis yang dialami remaja dalam menghadapi tekanan sosial untuk menikah dini, serta pentingnya penguatan karakter dan kemandirian remaja.
Seminar ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, penyuluh agama, serta tokoh masyarakat. GELIAT diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan dalam upaya menekan angka pernikahan usia anak di Kabupaten Sumenep dan menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, serta siap menghadapi tantangan masa depan.